AKU PENJAJAH CINTA
Cerita Cinta - Kuakui mulai sejak masihlah duduk dibangku SMA saya begitu terobsesi dengan seks serta itu makin jadi mulai sejak saya kuliah disalah satu kampus swasta yang ada di kota Madiun. Dari pertama, saya telah punya niat untuk bertualang… waktu itu lantaran tergesa-gesa serta banyak tempat kost yang telah penuh akupun asal saja dalam mencari tempat kost…. saya nge-kost diperkampungan yang lumayan jauh dari universitas, tepatnya di rumah Pak YT (inisial) yang disebut paman dari rekanku
Sheila (nama samaran) yang baru saya kenal pagi harinya waktu daftar lagi.
Singkat narasi sesudah tiga hari saat tujuan usai, dikampus belum ada aktivitas serta saya putuskan untuk lebih mengetahui Madiun. Sheila nyaris senantiasa temaniku walaupun tidak pernah pergi bareng dari rumah dengan kata lain ketemu di jalan walaupun tempat tinggalnya disamping kostku. 1 minggu berlalu akupun makin akrab dengan Sheila yang bertubuh bohay, sensual, berkulit putih mulus serta yang tentu wajahnya cantik… mantap banget buah dadanya kaya Fivey.
Waktu itu saya mengajak Sheila pergi ke Telaga Ngebel, nikmati alam serta buah duriannya. Satu minggu saya rasa cukup untuk PDKT serta saya putuskan untuk menembaknya…
“Sheil…. walaupun baru kenal, saya nyaman didekatmu serta bila bisa saya menginginkan senantiasa didekatmu untuk lebih mengenalmu…. maukah anda jadi pacarku???? Tanyaku ungkapkan rasa hati
Sheila begitu terperanjat mendengar ucapanku bahkan juga hingga tersedak durian
“apa….. anda bercanda kan, kita kan baru kenal?? Jawabnya balik ajukan pertanyaan.
“justru itu…dengan pacaran kita dapat lebih sama-sama mengenal” jawabku cobalah meyakinkannya.
Muka Sheila mendadak menunduk serta dengan sedikit menghela nafas dia menjawab “maaf Dith…. saya telah bertunangan…. sembari memberikan cincin yang ada di jari manisnya.
“ooo…udah tunangan ya? Kok anda tidak pernah narasi?? Saya fikir dengan anda senantiasa temaniku begini…. anda nyaman ama aku” jawabku dengan suara kecewa.
“mungkin bila anda kenal saya dari 2 bln. waktu lalu, saya dapat menerimamu…. sesungguhnya hati kecilku juga mengiyakan…. kita temanan saja ya? Jawabnya
“maksudmu…sebenarnya anda mau….
“udah sore, mari pulang yuk???!!! Ajakanya memotong kata-kataku
Kami pulang dengan tidak banyak bicara, bahkan juga berkesan kaku serta membeku tak sehangat saat kami pergi. Kring…. kriiing…kriiing….. Ponselku berbunyi, nyatanya telpon dari sheila namun tidak saya terima bahkan juga SMS juga berniat tidak saya bales. Jam telah memberikan angka 11 malam, saya punya niat ke kamar mandi baru lalu meneruskan tidur lagi. Namun saya begitu terperanjat waktu merasakan seseorang wanita 1/2 telanjang ada dikamar mandi dengan pintu terbuka. Kami sama-sama memandang tidak berkedip, tanpa ada kusadari ko*tolku bergerak2 di balik sarungku tanpa ada CD. Perlahan-lahan dia beranjak dari duduknya serta mengambil langkah pergi…
“Maaf…aku takut sendirian, maka dari itu tidak saya tutup…. anda Adith kan????
Saya bengong tidak menjawab pertanyaanya…. serta dia berlalu dengan cepatnya!!!!!
Semaleman saya di buat penasaran, siapa dia? Pak YT kan duda???? Pertanyaan itu penuhi kepalaku, ditambah lagi lihat badan 1/2 telanjang dengan muka santainya…. pahanya, bodinya serta memeknya (walaupun tidak terang).
Esok harinya saya di panggil pak YT untuk diperkenalkan dengan adik terakhirnya, namanya Vivi namun dia telah 7tahun tinggal di Samarinda turut kakaknya yang pertama.
“ooyaa…. bila tidak masuk kuliah, anterin Vivi ke Sarangan ya? Pinta pak YT.
“iya pak… saya segera mengiyakan permintaanya walaupun sesungguhnya ini hari pertama masuk.
Satu jam lalu saya serta Vivi pergi dari rumah, …
“sheil…sheila mari turut ke Sarangan…temani aku” teriak Vivi dari dalam mobil.
Pada akhirnya Sheila ikut-ikutan masuk mobil serta kamipun pergi. “maaf ya Vi…. yang semalem, saya tidak sengaja…. kataku buka percakapan.
“iya tidak apa, lagian salahku juga tidak tutup pintu…. jawab Vivi
Agak bingung sheila ajukan pertanyaan “kalian ngomong apasih??
“ahh…itu lho Sheil, dari kecil saya kan takut gelap serta sendirian diruangan jadi saya pipis tidak nutup pintu….. tidak berniat Adith juga ingin ke toilet…jadi ya,,,,,
“ngintip anda ya???? Celetuk Sheila memotong
“gak ngintip, namun memang telah terlihat kali…. bertanya saja Adith…. jawab Vivi seenaknya.
Saya saksikan dari kaca muka Sheila mendadak beralih, seperti ekspresi orang cemburu.
Sesampainya di Sarangan, keadaannya tak beralih teutama saya serta Sheila, kami gengsi menegur duluan. Akupun lebih dekat dengan Vivi, bahkan juga dengan cuek Vivi menyuapin saya makan… muka Sheila memerah menahan cemburu, saya tahu itu. Saya berniat makin berlaku mesra pada Vivi…. bahkan juga terang-terangan mengajak Vivi jalan….
“Vi…ntar malem rekani saya ya??? Pintaku
Kemana, berdua saja? Jawab Vivi seperti berniat menolong saya membakar hati Sheila
“ke Fire Club??? Jawabku agak sangsi, lantaran waktu itu saya belum tahu tentu Fire itu Diskotik atau apa…
“asyik tuh, lama banget saya tidak pernah gituan…. jawab Vivi
Serta benar saja, malam itu kami minum-minum hingga mabuk…dan pulang dengan jalan gontai sama-sama berpelukan. Samar2 kulihat ada bayangan Shela tengah mencermati kami dari balik tirai jendela kamarnya. Saya semakin erat melingkarkan tangan ke pinggang Vivi serta selalu mengambil langkah menuju kamarku…. saya telah mabuk, yang ada di otakku cuma tidur berbarengan Vivi…tanpa memikirkan salah benar atau takut ketahuan pak Yt. Berniat saya nyalakan lampu kamar, supaya Sheila dapat lihat bayangan kami dari balik tirai. Jujur saya juga begitu heran dengan Vivi yang gampangan serta seperti terbiasa…..
“ah…masa bodoh…. yang utama happy…. fikirku dengan penuh nafsu….
Saya lingkarkan tanganku di pinggangnya sembari menciumi lehernya, dadanya yang masihlah terbungkus tangtop serta menggigit2 lehernya…..
AAAAaaaaaaaggggggggghhhhhhhh….. Vivi mendesah panjang
Diapun membalas dengan ciuman bertubi di leherku dengan tangan mengelu-elus perutku….
HHhhmmmmmmmm….. geli banget Vi, enaaaakkkk………bisikku ke telinganya.
Kami sama-sama menanggalkan baju, dari pakaian sampai celana serta pada akhirnya kami bugil…. dengan cepat desambarnya ko*tolku dengan tangan kananya serta mulai mengulum, menjilat, menggelitik serta mengocok ko*tolku dengan mulutnya.
Ooohhhh…. aaahhhh…. uuuhhhhh….. saya mendesah tidak pasti nikmati perlakuannya.
Saya juga tidak ingin kalah, saya remas ke-2 toketnya dengan ke-2 tanganku, sembari mengisap putingnya… kami mabuk alkohol serta mabuk birahi. Saya buka jendela kamarku dengan kemauan supaya Sheila lebih terang lihat kami bergumul melepas satu-persatu baju kami, sampai tak tersisa….
“aku karaoke ya? Kata Vivi sembari menyambar ko*tilku dengan kasar, seolah tidak sabar menikmatinya. Serta benar saja, ko*tolku diposisikan layaknya seperti mikrofon…. sembari dia menyanyikan lagu harus ML…. aaaahhhh….. hheeeemmmmm… emuach…. mmmmmm…. dengan iringan nada becek dari mulutnya. OOOouuuuuuhhhhgggg…nikmat banget Vi, saya tidak tahaaannn geliiiiiiiiiiii…..
saya jambak rambut Vivi serta memaksanya untuk berdiri….
kami berciuman, dengan bibir sama-sama mengisap serta lidah memilin…. Crub…cruuuubb….. nada sedotan kami mengusik keheningan malam. Saya remas ke-2 toge Vivi yang keras serta bulat….. Uuuuuuhhhhhh….. desahnya.
saya cium serta gigit lehernya, sembari selalu meremas togenya dengan penuh nafsu serta gemes….
terus…. emuach…. emuaaaaaccchh….. emuaaacccchhh …. menyusuri perutnya…. sampai hingga ke vagina Vivi yang telah becek…. saya makin liar, seolah alkohol dalam badanku membakar birahiku…. dengan penuh semangat serta tanpa ada jijik, saya input lidahku dalam Vaginanya, meliuk, menari serta menggelitik klitorisnya…. seperti satu tombool sekali sentuh klitoris itu segera memaksa badannya bergerak mengejang dengan desahan yang makin hot serta panjang….. aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh…….. .. aaaaaaaaaaaahhhh
dengan dua buah jari saya segera mengocok Vaginanya dengan cepat…. cepaaaattttt…. teruuuuuussssss….. tanpa ada ampun sampai bibirku tersemprot oleh letupan orgasmenya…..
AAAAaAaaaaahhhh…. dia menjepit wajahku dengan ke-2 pahanya….
Diapun mengambil posisi nungging serta berpegangan dijendela…..
“Dith…masukin saja, saya tidak tahan lagi….. iiiiyyyyyyaaaa…. aaaahhhhh Vi….. saya masukin” jawabku
ZLEB…. ZLEEBB…ZLEEEEBBBBB….. ZLLEEEE…. EEEEEB BBBBB……
Saya segera masukan semuanya ko*tolku dengan hentakan keras serta segera menggoyangnya…. saat itu badannya melomjak-lonjak ikuti irama goyanganku….
OOOOOOHHHHH….. NNIIIKKMMMMAAAATTTTT….. desahnya sembari memegangi togenya yang bergerak liar seperti bola bowling…….. uuuuuhhhh Diiiiiittthhhh…. saya keluar lagi….. lagiiiii…. mungkin saja karenaa ko*tolku yang gede menyumpal serta menyentuh penuh dinding Vaginanya dia jadi gampang orgasme…. kurasakan semprotanya hingga 8 kali….
Saya angkat samping kakinya serta mengoyangnya ladi serta lagi…. plak…plakk…plaaaakkkk…. nada pantatnya makin bikin saya semangat…..
Dengan cuma bertumpu dengan satu kaki…tubuhnya makin bergerak tidak tentu…. goyah serta payah menyokong besarnya nikmat yang diterima… sampai badannya juga terjatuh ke lantai….
Ampun dith…. janganlah cepat-cepat….. saya tidak kuat….. sembari merangkak….
Tanpa ada ampun saya menusuk Vaginanya dari belakang ZLEEEEEEEEEEBBBBBBBBBB…..
Saya goyang lagi serta lagi…. sembari menjambak rambutnya agar tak melepas ko*tolku dari Vaginanya….. sekitaran 10menit lalu badannya mengejang tanpa ada kendali….. aaahhhh…. aahhhh, ….. uuuuhhhh….. oooooooooooohh hhhhh….. jeritanya dibarengi semprotan orgasme yang ketiga. Aaaaddduuuhhhh…. Dith…. kok anda belum keluar juga sih…. rengeknya…. “sebentar lagi Vi…. anda saja yang sangat cepat” jawabku sembari menggendong badannya ke kasur. Saya terlentangkan badannya serta menarik ke-2 kakinya keatas…. kearah dadaku….. ZLEEEBBB…. ZLEEEE……EEBBBBBBBBBB…
Saya goyang lagi serta lagi…. plak…. plak…. plaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk… …pantatnya tertabrak pahaku. Dengan berdasar pada togenya saya makin menggenjot goyanganku….
Aaahhhh…. aaahhhhh ampuuun dith…. d*ncok ko*tolmu Dith…. enak banget…. saya tidak kuat…. cepetan keluarin…. alkoholnya bicara tidak tentu…. coba melepas ko*tolku. Saya angkat pantatnya keatas serta memeganginya dengan kuat…. sampai cuma tersisa kepala serta pundaknya di kasur… jepitan pantatnya begitu nikmat…. AAAAAaaaahhhh….. sebentar lagi Vi….. saya hampiiiiirrr……CROT…. CROOOOTTTT….. CROOOOOTT TTT….. belum usai saya ngomong, spermaku menyemprot deras dalam Vaginanya….
Akupun menjatuhkan diri di atas badannya…brruuuughhh…
Aduuu…uuuhhh…… mengapa anda keluarin di dalam??? Saya ingin melumatnya…..
Akupun membalikan tubuh “tuh masihlah ada sisanya…..
Vivi dengan ganasnya menjilat serta menyedot sperma yang tumpah ke sprei serta lalu mengulum ko*tolku beberapa hingga tidak ada sedikitpun sperma yang tersisa di ko*tolku.
Uuuuuhhhhh…. nikmat baget Vi…hisapan anda mantap!!! Pujiku sembari membelai rambutnya. “Heeemmmmmmm….. ko*tol anda juga nikmaaaatttt…. badanku hingga mengejang tau…. nih memekku merasa ngilu…. kesemutan bagaimana gitu…. jawabnya. pada akhirnya kamipun terlelap ….. pagi harinya akupun cepat-cepat bangun serta siap2 ke universitas, saya saksikan Vivi masihlah tertidur dengan lelap serta saya tidak tega bangunkanya.
Siang harinya, Sheila menemuiku di kantin universitas dengan ekspresi muka cemburu, geram, sebel…. pokonya campur aduk dech. “semaleman ML tentu kecapean ya??? Hingga mata merah gitu…. Vivi mana, masihlah anda umpetin dalam kamar? Bertanya Sheila bertubi-tubi, namun saya diamkan saja tanpa ada jawaban…. jadi tidak jawab, mengapa sih mesti dengan Vivi??? Memang tidak ada cewek lain??? Dia itu cewek tidak bener, saksikan kan kami sebaya…. namun Vivi tante saya, saya tidak mengakuinya…. dia anak haram. Tanpa ada menjawab akupun meninggalkanya serta menuju parkiran…. serta sesuai sama harapan Sheila menguber saya serta turut masuk dalam mobil. Mengapa turut??? Tanyaku
“ayo mencari tempat yang enak buat ngobrol…. ajaknya Sheila.
Akupun melaju ikuti jalan yang diarahkan Sheila….. sampai kami hingga ke Dungus. Kami berhenti ditengah hutan…. serta mengobrol panjang lebar, hingga….
“Vivi tau banget Anda Type Cowok Yang diimpikanku Dith, maka dari itu dia menginginkan merebutmu dariku…. kata Sheila mengagetkan saya.
“maksudmu….. belum usai ajukan pertanyaan Dia segera menciumku dengan penuh mesra….
EMUAACH…..
Berikanlah saya kian lebih apa yang anda berikanlah pada Vivi” bisiknya dengan nafas yang mulai tidak pasti. Akupun segera mengajaknya ke kursi belakang serta duduk mengakangi pahanya…. saya cium bibirnya dengan penuh nafsu serta segera melepas satu persatu kancing pakaiannya yang telah mulai sesak lantaran toge yang perlahan-lahan membengkak.
“kamu menginginkan Lebih nikmat kan??? Bisikku sembari melumat daun telinganya.
“heem…. jawabnya singkat
Namun ada prasyaratnya Sheil, … terserah saja Dith, dari semalem saya telah horny banget anda panas-panasin…..
Akupun mengikat keatas dua tangan Sheila “kok diikat gini, anda ingin apa? Bertanya Sheila
“tenang aja…aku bakal memberi kesenangan yang bebeda…. dengan mata tertutup anda bakal memperoleh Kejutan disetiap detiknya…. kataku sembari tutup matanya dengan sapu tanganku. Kemudian akupun melepas semua pakaian tanpa ada sisa….. serta memasukan Cdku ke mulutnya agar dia tak bertemura keras….. Sheila agak terperanjat serta cobalah berontak….
“maaf Sheil saya Hanya tidak ingin suaramu terdengar orang” kataku menenangkanya.
Saya segera mencium serta mengisap lehernya Sheila….. cup…cup…cuppp…emuah
Saya mainkan badan Sheila sesuka hatiku, saya gigit lehernya sembari meremas toketnya yang seukuran 36B itu dengan keras…. badan Sheila mulai berontak terima kegelian serta kesenangan tanpa ada dapat membalasnya…. saya hisap puting coklatnya dengan kuat sembari selalu meremas yang sebelahnya…. tanpa ada sepengetahuanya saya ambillah “vibrator” dari dalam laci….
Tidak lama kemudian, …. saya nyalakan Vibrator Capsule (VC) serta melekatkanya melingkari bibir Vaginanya…seketika itu ke-2 kakinya bergerak liar cobalah kurangi nikmat yang saya berikan. Hhmmmmm….. mmmmm…. uuummm…. eemmmmm….. Sheila cuma dapat bergumam lantaran mulutnya masihlah tertutup. Akupun tidak henti-hentinya memainkan togenya, mengisapnya serta menggelitiki dengan lidah…. sheila makin mengerang, badannya mengejang serta keringat yang bercucuran…. saya input VC maju mundur dalam vaginanya…. saya kocok-kocok…. saya putar-putar….. selalu serta teruuuusss….
Badan Sheila tampak mulai melemas, desahanya lirih terdengar…. uuuhhmmmmmm….. mmmm………. akupun kasihan memandangnya serta melepas sumpalan dimulutnya….
“AAAAaaaaaagggghhhhh……jahat anda Dith, mengapa anda lakukan ini….. kata Sheila dengan nafas terengah-engah. “maaf Yank…. namun begitu enaknya utuh kan??? Kataku….
“iyaa…. yaaa…tapi semua badanku seperti terbang Dith…. cepat masukin, saat ini juga….. Sheila merengek manja….
Saya tujukan ujung ko*tolku ke arah Vaginanya, menggesek-gesekan ke Vaginanya serta sedikit untuk sedikit masuk…. masuuukkkk…. maju-mundur….. lebih dalam….. serta dalaaammm.
ZLEEEEBBBBB….. aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh……Sheila meendesah panjang bersamaan tusukan ko*tolku dalam vaginanya yang sangatlah sangat becek, lantaran 2 kali nyemprot…..
“Dithh…. sssaaaa….. ssaaaakiiiiiiiiiiitttttttttt t…. pelan…. peelllllaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnn … OOOOOOoouuuuuggggghhhh….. UUUuuuuuhhhhhhhhheeemmmmm…. Desahan panjangnya jadi sinyal ko*tolku sudah mengoyak selaput dara Sheila…..
“masa sih…masih perawan???? Saya terperanjat serta tidak yakin lihat itu, namun memang faktaya begitu…. gumamku dalam hati.
Saya makin menggenjot gerakanku…. SLUP…. SLUUUPPP…. SLUUUUUUPPPP…..
“Dith lepasin tanganku dong…. sakit nich… Sheila memohon dengan mata terpejam, menhahan kesenangan yang menumpuk di Vaginanya…. pada akhirnya saya melepas ikatanya, tangan itupun segera menjambak rambutku dengan kuat…. “Dith…. saya ingin nyemprot nich….. kata Sheila.
“tunggu bentar yaaa…. kita semprotin bareng-bareng……jawabku sembari mempercepat laju ko*tolku…….
AAAAAAAaaaaaaaahhhhhhhh……. aaaaaaaaaaaaggggghhh hhh….. satu……. duuuaaaaaaa……tiiiii….. gggaaaaaaaa aaaaaa……. CROT…. CROOOOOTTTTTT…… kami sama-sama menyemprot serta berpelukan dengan erat….. badan kami lemas tanpa ada daya…..
Sesudah sebagian waktu menyatukan beberapa bekas tenaga yang ada, kami membereskan baju kami serta pulang….. peristiwa ini jadi awal yang indah untuk “petualangan-baruku” di Kota Gadis…. nyaris tiap-tiap malam serta sepulang kuliah kami berbarengan sharing nikmat serta syahwat. Sampai 2 bln. lalu, lantaran Sheila bakal dinikahkan dengan pilihan orangtuanya… akupun mundur teratur serta mengambil keputusan untuk geser kos
Sesudah sukses memikat serta nikmati anak ibu kost, gejolak nafsuku makin menggebu beriringan dengan meningkatnya ke-PeDe-an serta kenekatanku. Targetku setelah itu yaitu Regina yang umum di panggil mbak Gina, orangnya cukup tinggi sekitaran 170cm, BH 36B, tubuh bohay serta kulit putih…perawakanya seperti artis Sarah Azhari dech. Dia berumur 25 th. dan memiliki seseorang putri bernama Nania yang baru berusia 1tahunan.
Sesungguhnya saya ada kemauan untuk geser kost ketempat Mbak Gina supaya lebih gampang PDKT namun nyatanya spesial tempat kost putri. Namun saya selalu berupaya mencari tahu rutinitas, kegemaran serta peluang yang mungkin saja dapat saya gunakan sekedar untuk mencicipi badannya. Saat yang saya tunggulah pada akhirnya tiba, waktu itu suami Mbak Gina tengah ada di luar kota tepatnya di Lumajang untuk bangun satu rumah sakit serta akupun pernah dititipi untuk melindungi atau sebatas membelikan susu anaknya.
“Dith…ikut nitip ya, bila susunya habis tolong anda belikan! Pinta Mas Yanto
“iya Mas, …
“jangan sungkan2 ya Mbak, bila perlu pertolongan katakan aja…kita kan bertetangga” sambungku pada Mbak Gina.
Sepeninggal Mas Yanto pergi bekerja, automatis cuma ada seseorang ibu muda serta balita yang ada di rumah maklum tempat kostnya ada diseberang jalan serta kurang dekat meskipun yang ngekost cewek2. Tiga hari berlalu, semua usaha telah saya cobalah untuk memancing rasa serta memantik simpatik tapa belum membawa hasil. Pernah saya berpikir untuk menyerah lantaran Mbak Gina kelihatannya istri yang setia. Sampai pada akhirnya pada hari ke empat, sekitaran jam 22 : 30 malam saya terbangun oleh nada tangisan Nania…akupun segera lari menuju tempat tinggalnya serta mencari tahu mengapa??? Nyatanya hanya terbangun lantaran kegerahan….
“Dik tolong gendong sebentar ya, soalnya bila di tempat tidur bakal makin kencang tangisanya…. saya ingin masak air bentar untuk bikin susu….. kata mbak Gina.
“iya Mbak, sini cobalah saya gendong….. jawabku
Waktu saya ulurkan tangan untuk menggendong mendadak sarungku melorot serta jatuh kelantai, spontan saya terasa malu namun tidak dapat berbuat apa-apa lantaran ke-2 tanganku telah menggendong Nania.
“maaf Mbak…. dapat pasangkan sarungku tidak??? Pintaku dengan malu……. tanpa ada menjawab Mbak Gina menggunakankan sarung kebadanku dari belakang, waktu melipat serta menggulung sisi depan tangan Mbak Gina dengan cara tidak berniat menyenggal CDku yang didalamnya ada ko*tol yang tegak lurus berdiri (maklum sebelumnya tidur ngebayangin yang hot-hot dengan mbak Gina).
Sebentar tanganya berhenti seolah mengerti apa yang disenggolnya lalu menggunakankanya kembali. Mengapa saya malu ya? Ini kan dapat memancing birahinya??? Fikirku dalam hati. Sepuluh menit berlalu mbak Gina datang membawa sebotol susu namun tidak kusangka Nania telah tidur dipelukanku.
“udah tidur mbak…. kasihan bila dibangunkan lagi untuk minum susu, cobalah saya tidurkan di kasur ya??? Kataku
“ya telah cobalah aja…. trus susunya bagaimana??? Mbak Gina balik ajukan pertanyaan.
“nanti susunya untuk aku saja mbak…. Heeeee namun tidak gunakan botol ya?!!! ” jawabku sembari bercanda sekalian memancingnya.
“emang susu yang mana?! Mbak gina balik ajukan pertanyaan lagi.
Belum pernah saya menjawab, Nania kembali menangis waktu tanganku saya tarik perlahan-lahan.
“mbak…kelihatanya saya tidak bisa pulang nih ama Nania??? Disangka bapaknya kali ya??? Candaku
“iya kali, …. namun Nia nangis bila digendong bapaknya??? Jawab mbak Gina
Berkali-kali kucoba menjauh dari Nania, namun anehnya dia paham bila saya bakal pergi. Pada akhirnya dengan sangat terpaksa mbak Gina menyuruh saya tidur dikamarnya temani Nia….
“tolong anda tidur di sini ya??? Agar saya tidur didepan tv aja…. namun kelak saat pulangnya jangan pernah ketahuan tetangga! Pinta mbak Gina
“iya Mbak….. Horeeee…. teriakku dalam hati
Satu jam berlalu, saya terbangun sendirian tidak ada Mbak Gina sekedar untuk obat kantuk…. Mbak Gina di mana ya, kok tidak ada suaranya???? Tanyaku dalam hati.
Akupun mencari akal, saya tarik tanganku serta menggantinya dengan tangan Winnie The Pooh serta nyatanya sukses. Pelan2 saya langkahkan kakiku, mencari tahu di mana Mbak Gina tidur. Kemauan awalku cuma sekedar untuk dekat atau mengintip bebrapa bila ada panorama cantik. Dua kamar telah saya check serta tak ada…. tampak lampu kamar mandi menyala namun mengapa pintunya terbuka??? Tanyaku penuh kebingungan. Saya selalu mendekat serta mengendap-endap, sampai saya begitu terperanjat lihat Mbak Gina tengah ngewek memeknya serta bersabun ria tengah malam…..
Spontan ko*tolku segera mengeras serta nafsuku makin menggelora melenyapkan batas malu serta sangsi. Saya buka sweeter, kaos, sarung serta CDku…. kubulatkan kemauan serta kuhampiri Mbak Gina yang merem melek ngewek memek….
“aku bantu ya mbak…. kataku sembari memegang serta mengocok-ngocok ko*tolku yang panjang dengan urat serta otot yang kekar menyebar.
“….. mbak gina tidak berkata apa2, rasa malu, terperanjat, takut serta nafsu bercampur dengan birahi tinggi….
Akupun segera menyodorkan ko*tolku didepan mbak Gina yang tengah duduk, pas didepan mulutnya yang berlilau terbias cahaya lampu. Mbak Gina sangsi, diam membisu seolah terpaku terhipnotis ko*tolku….
“wooooww…. kata mbak Gina
Waktu mulutnya terbuka saya segera mengarahkan ko*tolku kemulutnya…. saya gesek-gesekan sampai kewajah serta leher…. perlahan-lahan tanganya mbak Gina memegang ko*tolku serta mengelusnya…. mengurutnya…. mengocoknya dengan pelan.
OOOOHHHHH….. nikmat banget Mbak….. mari selalu janganlah berhenti” kataku dengan suara mendesah.
Mbak Gina begitu pintar blowjob, beberapa hingga bikin kakiku gemetar lantaran nikmat yang teramat begitu. Sepuluh menit lalu blowjobnya makin dahsyat sampai kakiku lemas dibuatnya.
“pindah ke sofa saja ya mbak??? Ajaku padanya
‘iya…. ayooo….. jawabnya singkat
Kami jalan beriring dengan bibir sama-sama berpagut serta berpelukan, seolah tidak ikhlas apabila ada nikmat yang lepas walaupun cuma sedetik saja. Hingga disofa mbak Gina segera mengambil posisi duduk dengan kaki mengangkang membuat huruf ‘M”. Saya ciumi sekujur badan Mbak Gina, bahkan juga saya selingi dengan hisapan serta gigitan, dari ciuman di bibir, turun ke leher, mengisap toketnya bertukarn dikiri serta kanan sembari tangan kananku membelai-belai je*butnya yang yang tumbuh subu r di sekitar memek tembemnya……
Hhmmmm….. aaaahhhhhmmmmm…… Mbak Gina mendesah, badannya bergerak tidak menentu. Lihat itu saya makin semangat menggelitik titik-titik G-spotnya terlebih di sekitar memek tembemnya. Saya jilatin bibir memeknya serta saya kocok-kocok dengan jari telunjukku.
“Aaahhh…. Ooooouughh……heemmmmmmmmmmmmmmm” Mbak Gina makin mendesah liar sembari menjambak rambutku.
“…Dith….. mari Dith…. masukin saja, saya telah tidak tahan nih” rengek Mbak Gina memohon
‘iya…. Mbak, tahan sedikit ya….. jawabku.
Sebelumnya saya masukin, ko*tol saya gesek-gesekan bibir vaginanya….
“ayooo…doooong masukin, ggeli bangeeeettt….. kata Mbak Gina memanja sembari menjepit ko*tolku dengan pahanya.
“iyaaa….. ibu Gina Cayaaaang…. jawabku
saya masukin ujung ko*tolku sedikit untuk sedikit…. tarik….. dorong….. pelan-pelan serta terus…
OOOOooouuuuhhhh….. sesak banget Dith, 2 x miliki mas Yanto…. HHMMmmmmm…..
Sesudah berkali-kali maju-mundur pada akhirnya ko*tolku masuk juga, namun belum seutuhnya masuk…. saya goyang…. goyaaanngggg……goyang…. selalu serta teruuuuuuussss…..
ZLEB…. ZLEEEBB……ZLEEEEEE…. EEEEEEEEEEBBBBBBB BBBBB……
ooUUUUUhhhh….. nikmaaaattt banget mamaaaa….. bisikku lirih.
Memek ibu Gina makin becek serta banjir, licin serta nikmaaaaatttttttt…..
Oh…. ooooouuuggghhh….. Dith saya ingin keluar…. uuuutan uuuhhhhhhh……aaahhhhhhh……
Kurasakan semprotan hangat dari memeknya….. saya angkat ke-2 kakinya serta mempercepat goyanganku, makin dalam serta teruuuuuussssss…..
Toket ibu Gina bergoyang-goyang ikuti irama hentakan ko*tolku….
“ko*tol anda mantap banget Dith…. aku…. a…kk…uuuu….. belum pernah merasakan yang seperti gini…. kata Ibu Gina dengan nafas yang terengah-engah….
Ubah posisi ya maaa…. doggy style saja agar lebih mantap” ajakku
Ibu Gina juga memutar badannya serta nungging disofa tanpa ada melepas ko*tolku dari memeknya, isyaratkan kalau ko*tolku yaitu kepunyaannya. Saya input ko*tolku sampai pangkalnya serta menggenjot goyangan….. PLAK…. PLAK…. PLAAAKKK…. nada becek bercampur dengan nada pahaku menghentak pantatnya.
Aaahhhh….. ouuuhhmmmmmmmm……enek banget maaa….. bisikku lembut sembari berpegangan pada ke-2 toketnya.
mari keluarin bareng ya??? Pinta ibu Gina dengan manja.
“iya mamaaaa….. ayooooooo……. satuuu…. duuuaaaaa… …tigaaaaaa……
AAAAAHHHHHHHHH….. CROT…. CROOOOTTT……CROOOOOO TTTTTTTTTTTTTT………
OOOOOOUUUuughhhhh….. aaaaaaaaaaaaaaaa………… desah ibu Gina rasakan puncak kenikmatan….. saya pernah cemas, takut ada yang mendengar desahan ibu Gina…. saya tutup bibirnya dengan ciuman serta saya gulingkan badannya dalam posisi tidur miring, ….. saya gerakkan ko*tolku yang masihlah keras…. pelan…. pelaaaannnn…..
Kurasakan memeknya benar2 penuh terisi spermaku…. demikian hangat menghangatkan kebersamaan kami……Oooohhhhh sungguh nikmat kurasakan, …. tak tahu kenapa ko*tolku masihlah demikian keras bahkan juga menginginkan selalu menggoyang memek ibu Gina hingga pagi.
“maa…. lanjut yuuuk???? Masihlah tegang nih…. bisikku ke telinga ibu Gina…..
‘…. sama saya juga masihlah ingin, namun perutku sakit banget…. rengeknya ibu Gina
‘ko*tol anda gede n panjang banget…. masihlah ada 4hari sebelumnya Mas pulang, asal aman kita dapat mengulangnya semau
kita….. sambungnya dengan kata yang mesra,,,,
Tidak merasa kami ketiduran disofa, berpelukan tanpa ada sehelai pakaian serta ko*tol yang masihlah menancap kuat di memeknya. Sampai mendekati subuh, kami dibangunkan oleh tangis Nania…..
4 hari rumah mbak Gina seperti Surga serta kami yaitu Adam serta Udara yang tengah dimabuk cinta (terlarang) bahkan juga berbulan madu…. bahkan juga dihari paling akhir sebelumnya suaminya datang, sepulang kuliah saya segera menghampirinya serta otak kami dipenuhi seks, seks serta sexxx sampai pagi mendekati…. kami benar2 hypersex yang tidak pernah terpuaskan…..
Tiga hari waktu suaminya di rumah, saya begitu tersiksa…. ada cemburu di hatiku…. begitu sakit serta ini dirasa juga oleh Mbak Gina….. memeknya mati rasa waktu dientot suaminya, hatinya menampik bahkan juga dia pernah berpikir tengah ‘diperkosa’ suaminya. Sekurang-kurangnya tersebut yang dikisahkan mbak Gina kepadaku….
Perasaan kami begitu dalam, tetapi lantaran kemungkinan “selingkuh” yang sangat tinggi lantaran kostku selain tempat tinggalnya serta telah kenal baik dengan suaminya…. saya punya niat mundur teratur namun Mbak Gina menampiknya bahkan juga memohon suaminya untuk membujuk saya supaya tinggal dikostnya gratis dengan argumen saya telah dikira adiknya Mbak Gina. Namun saya tetaplah menampiknya serta sangat terpaksa geser kost lag
Lama juga saya tak unggah narasi, kangen banget dengan komentar agan-agan semproters!!!.Usai